#0 Mendung Pagi Itu #supershortstory #sss #starts
#1 Sabtu. 1 September 2012. 16:00. #sss
#2 Dingin. Seharusnya matahari yang sedang bertengger di langit sore itu
bisa menghangatkan. Tapi kemarau membekukan hari. #sss
#3 Putri melangkah masuk ke sebuah rumah bercat kuning gading di ujung
jalan. Rumah yang dulu selalu memberikan keceriaan. Ya. Sebelum kakaknya pergi.
#sss
#4 Pergi meninggalkannya, untuk selamanya. Dua tahun lalu. Tanggal 3,
bulan September, tahun 2010. #sss
#5 Putri membuka pintu kamar tidurnya yang sudah seminggu ini tak
dikunjungi. Jarak yang cukup jauh antara rumah dan kampus memaksanya tinggal di
sebuah rumah kos. #sss
#6 Kamar itu tak terlalu lebar. Ungu tua menyelimuti sisi-sisi ruangan
itu. Sebuah rak buku kecil terdiam di sudut ruangan. #sss
#7 Putri terduduk di tempat tidur. Memandang sekeliling dengan tatapan
kosong. Sebuah pigura foto di atas meja belajar membuatnya tertegun. #sss
#8 Dua orang anak kecil yang sedang berlarian di pinggir pantai. Putri
mengenal mereka dengan baik. Ya. Itu adalah dirinya sendiri dan Evan, kakaknya.
#sss
#9 Air mata Putri menitik. Sudah dua tahun berlalu, namun kenangan
tentang kakaknya masih jelas dalam pikirannya. #sss
#10 "Putri. Sudah pulang kamu, nak?" Sebuah suara lembut
membuyarkan lamunan Putri. #sss
#11 "Ya, Ma," jawab Putri singkat. "Mandi dulu, Putri. Jangan
lupa pakai air hangat. Akhir-akhir ini dingin sekali," ucap mamanya dari
luar kamar. #sss
#12 Putri menghapus air mata yang sempat menitik, meletakkan tas yang
dibawanya di atas meja, dan melangkah keluar. #sss
#13 Mamanya sudah tak terlihat lagi. Mungkin sedang di dapur, menyiapkan
makan malam. #sss
#14 Putri melangkah menuju sebuah kamar di sebelah kamar tidurnya.
Disentuhnya pintu bercat biru itu. Sebuah poster Paramore menempel di pintu
itu. #sss
#15 Dibukanya pintu itu. Putri melangkah masuk. Pelan. #sss
#16 Kamar itu masih sama. Sebuah gitar tergeletak di atas tempat tidur.
Dinding kamar itu penuh seperti hutan poster. #sss
#17 Ya. Masih sama. Seperti dua tahun lalu saat Evan masih sering memakai
kamar itu. Saat Evan masih ada di dunia ini. #sss
#18 Evan terlalu sayang dengan kamar itu. Untuk tidur. Menyelesaikan
tugas kuliahnya. Atau sekedar memetik gitarnya. #sss
#19 Putri duduk di atas tempat tidur Evan. Meletakkan gitar kesayangan
Evan di pangkuannya. #sss
#20 D A Bm G D A Bm G ... Jemarinya memainkan Your Guardian Angel. Sekali
lagi dengan mata berkaca. #sss
#21 Masih teringat saat Evan membantunya mengerjakan tugas sekolah yang
menumpuk. Walaupun Evan sendiri sudah lelah dengan kegiatan kampusnya. #sss
#22 Masih teringat saat Evan menemaninya bergadang. Setelah Putri putus
dari mantannya. #sss
#23 Masih teringat senyum kakaknya itu. Yang selalu menenangkan hatinya.
#sss
#24 "Senyum memang tidak menyelesaikan masalah, tapi setidaknya
mengurangi." Masih teringat pesan Evan, beberapa hari sebelum dia pergi.
#sss
#25 "Putri? Belum jadi mandi juga?" Putri terkejut melihat
mamanya sudah berdiri di depannya. #sss
#26 "Eh, belum, Ma. Putri teringat kak Evan," ucap Putri sambil
meletakkan gitar di atas tempat tidur. #sss
#27 Putri berusaha tersenyum, ketika mamanya mengusap airmata Putri yg
menetes. #sss
#28 "Kalau kamu sedih, kakakmu di sana juga ikut sedih. Senyum saja,
nak. Kakak kamu pasti sudah bahagia di sisi-Nya." #sss
#29 Putri memeluk mamanya, sebelum akhirnya dia melangkah ke kamar mandi.
#sss
#30 Setelah makan malam dan mengobrol dengan orangtuanya, Putri tak
segera terlelap. Tugas kampus sudah menunggunya. #sss
#31 23:31 Sunyi. Putri masih terduduk di depan notebook putih di meja
belajarnya. Paper itu belum selesai juga. #sss
#32 Di tutupnya MS Word. Jemarinya mulai mengetik twitter.com di kolom
pencarian. #sss
#33 "@putriindah__: Antara twitter dan paper.. *bingung*" #sss
#34 Putri mengucek kedua matanya yang terasa berat. Hampir saja
ditutupnya notebook putih itu, saat sebuah notifikasi muncul. #sss
#35 "@aditya_d_saputra: *senyum* RT @putriindah__: Antara twitter
dan paper.. *bingung*" #sss
#36 Sebuah retweet dari Adit. Teman sekelasnya di kampus. Kekasih Lucy,
teman Putri waktu SMA. #sss
#37 "@putriindah__: Napa mlh senyum? Ini lg stress.. RT
@aditya_d_saputra: *senyum* RT @putriindah__: Antara twitter dan paper..
*bingung*" #sss
#38 "@aditya_d_saputra: Senyum mang ga nyelesaiin mslh, tp
setidaknya ngurangin.. Haha.. RT @putriindah__: Napa mlh senyum? Ini lg
stress.." #sss
#39 Putri tertegun. Kata-kata itu. Mirip dengan pesan Evan. Ya. Pesan
terakhir Evan. #sss
#40 Sejenak Putri terdiam. Dipandangnya foto dirinya dan kakaknya dalam
pigura tadi. Putri pun tersenyum kecil. #sss
#41 "@putriindah__: Iya juga sih.. Kamu mirip kakak ku..
@aditya_d_saputra" #sss
#42 "@aditya_d_saputra: Hah? Kakak km siapa? Mirip apanya? RT
@putriindah__: Iya juga sih.. Kamu mirip kakak ku.. @aditya_d_saputra"
#sss
#43 "@putriindah__: DM aja yaa.. RT @aditya_d_saputra: Hah? Kakak
kamu siapa? Mirip apanya?" #sss
#44 Putri pun mengirimkan sebuah Direct Message untuk Adit: "Hei,
kata2 km tadi mirip sama kakak ku. Tp kakak ku dah meninggal." #sss
#45 "Oh ya? Mungkin kebetulan. I'm sorry to hear that." ||
"Iya, gapapa. Tapi kata2 itu bakalan ku ingat terus." #sss
#46 "Iya. Kakak km pasti baik bgt. Senyum n tetap semangat ya!"
|| "Hehe.. Iya.. Makasih.."
#sss
#47 "Kamu gak tidur, Putri?" || "Baru mau. Tadi ngerjain
tugasnya Miss Mitha." #sss
#48 "Oh ya? Wah, aku belum bikin. Lagi sibuk. Haha." ||
"Sibuk apa sibuk? Pacaran mulu sih sama Lucy. :D" #sss
#49 "Haha. Gak juga." || "Oh kirain." #sss
#50 Percakapan mereka pun terhenti disitu. Entah mengapa, Putri merasa
ada yang beda. #sss
#51 Masih teringat dulu saat semester awal, ketika Putri dan Adit jadi
satu kelompok, dan teman-temannya mulai berbisik-bisik. #sss
#52 Masih teringat, saat Adit tidak masuk kelas, dan teman-teman
menanyakannya pada Putri. #sss
#53 Masih teringat, saat Adit mengajaknya makan berdua di kantin, namun
Putri menolaknya karena malu. #sss
#54 Apakah itu ........ Tidak. Tidak. Itu bukan cinta, pikir Putri. #sss
#55 Tapi mengapa malam ini terasa beda? Lalu bagaimana dengan Lucy? #sss
#56 Putri melamun di depan notebook yang hanya dipandanginya dengan
tatapan kosong. #sss
#57 Dipandanginya Timeline Twitter yang ramai di tengah malam itu. #sss
#58 Tak sengaja mata Putri tertuju pada sebuah tweet.
"@aditya_d_saputra: #np The Only Exception - Paramore" #sss
#59 "@putriindah__: Suka paramore juga yaa. Kakak ku juga. :') RT
@aditya_d_saputra: #np The Only Exception - Paramore" #sss
#60 Untuk beberapa saat Putri termangu. Menunggu reply dari Adit. Namun
limabelas menit berlalu tanpa notifikasi. #sss
#61 Putri pun merebahkan badannya di atas tempat tidur, setelah
membereskan notebook dan jurnal di mejanya. #sss
#62 Tapi. Nama Adit masih melintas di pikirannya. #sss
#63 Minggu, 2 September 2012. Tak seperti biasa. Mendung. Putri kembali
mengerjakan paper setelah pulang dari gereja pagi. #sss
#64 Akhirnya tak ada yang istimewa di hari Minggu itu, kecuali paper yang
telah selesai dikerjakan Putri sebelum makan malam. #sss
#65 Putri pun mulai mencoba melupakan rasa dihatinya. Rasa yang berbeda
untuk Adit. #sss
#66 Pagi berikutnya, Putri sudah bersiap dengan barang bawaannya. Kembali
ke rumah kos yang ditempatinya. Di dekat kampus. #sss
#67 Kuliah jam 7 pagi di hari Senin memaksanya bangun di pagi buta. #sss
#68 Ada yang berbeda di kelas kali ini. Menempati kelas yang sama dengan
Adit membuat Putri merasa aneh. #sss
#69 Putri pun merasa sangat lega saat kuliah berakhir. Dia pun menyusuri
koridor sepi menuju ke perpustakaan. #sss
#70 "Hei." Sebuah suara mengejutkan Putri dari belakang. Putri
menoleh. Dan terpaku. #sss
#71 "Hei," ucap Putri. Adit sudah berdiri di depannya..
Tersenyum. Mereka pun terdiam beberapa saat. Saling memandang. #sss
#72 "Bolehkah aku jadi kakakmu? Kakak yang berbeda. Dengan rasa
sayang yang beda," ucap Adit pelan. #sss
#73 "Maksudnya?" || "Aku sayang kamu." #sss
#74 "Lalu Lucy?" || "Ternyata dia punya yang lain."
#sss
#75 Mereka terdiam. Putri pun masih tertegun. #sss
#76 "Tiga September, dua tahun lalu, kakak ku pergi. Dan tiga
September hari ini, kamu datang," ucap Putri. #sss
#77 Langit mendung menyelimuti pagi. Tapi bukan hati. Kali ini. #sss
#78 The End. Thank you for reading. #supershortstory #sss