Friday, April 5, 2013

Little White December

Posted by phero at 2:27 AM




(Part 1): Malam Natal.. Sepi.. Bukan.. Bukan suasana malam ini yang terasa sepi.. Tapi hatiku..

(Part 2): Jam 19:20.. Dua puluh menit yang lalu perayaan Natal tahun ini semestinya sudah dimulai, di rumahnya.. Ya.. Dia.. Di rumahnya..

(Part 3): Sudah dimulai.. Tapi aku masih disini.. Sepi.. Sendiri.. Didalam kamar.. Entah mengapa aku merasa enggan merayakan.. Maafkan aku..

(Part 4): Aku terduduk di kursi belajarku.. Memandang bungkusan kecil di atas meja.. Kado Natal.. Kecil.. #supershortstory

(Part 5): Seharusnya kado ini untuk dia.. Ya.. Dia yg disana.. Tapi ku tak sanggup.. Tak sanggup memberikannya malam ini.. #supershortstory

(Part 6): Dia terlalu indah untukku.. Ketua kelas.. Kapten tim basket.. Pemenang 'speech contest'.. Terkenal.. Dikenal.. #supershortstory

(Part 7): Ya.. Dikenal oleh mereka.. Teman-temanku.. Teman-teman perempuan.. Yang selalu tergila-gila.. Karena wajahnya.. #supershortstory

(Part 8): Sedangkan aku? Aku? Mungkin tak akan pernah terlintas olehnya.. Dia.. Untuk melihatku.. Bahkan menyapa.. Ku.. #supershortstory

(Part 9): Aku hanyalah pecinta buku.. Yang akan selalu duduk di ujung belakang.. Ruang 224.. Kelasku.. #supershortstory

(Part 10): Untuk membaca.. Untuk menutup wajahku dengan hitamnya rambutku.. Untuk menarik diriku dari keramaian.. #supershortstory

(Part 11): Ya.. Aku.. Dia.. Sungguh berbeda.. Tapi.. Tapi rasa itu sungguh menyesakkan.. Sekali lagi ku tak sanggup.. #supershortstory

(Part 12): Aku tersentak.. Jam dinding tua dibelakangku berdentang membuyarkan lamunan.. 20:00. Aku harus lakukan sesuatu.. #supershortstory

(Part 13): Aku harus berani.. Harus.. Kuambil bungkusan kecil itu.. Perayaan Natal pasti belum selesai.. Aku harus kesana.. #supershortstory

(Part 14): Ternyata diluar hujan deras.. Ya.. Deras.. Dan gelap.. Pekat.. Tidak.. Aku tidak akan urungkan niat.. #supershortstory

(Part 15): Kumelaju dengan mobil orangtuaku.. Sendiri.. Menembus gelapnya malam ini.. Menghempas air yg terlempar ke bumi.. #supershortstory

(Part 16): Aku meraba saku bajuku.. Masih disana.. Bungkusan kecil itu.. Untuknya.. Dia.. #supershortstory

(Part 17): Aku memang tak yakin dia akan menerimanya.. Tapi aku tak tahu sampai kapan lagi aku harus menunggu.. #supershortstory

(Part 18): Terbayang wajahnya yang rupawan. Terbayang dia dengan yang lain. Terbayang dia menolakku. Berpaling muka dariku. #supershortstory

(Part 19): Terbayang. Terbayang. Tiba-tiba mataku berkunang-kunang. Buram.. Titik-titik air yang tersorot cahaya memendar.. #supershortstory

(Part 20): Haruskah kuberhenti? Tidak.. Aku tak boleh lengah.. Kutepuk-tepuk pelipisku agar penglihatanku kembali.. #supershortstory

(Part 21): Mataku pun terbuka.. Kembali melihat cahaya dikejauhan.. Namun cahaya itu terlalu menyilaukan.. #supershortstory

(Part 22): Aku membanting stir kekiri.. Ya.. Cahaya itu terlalu menyilaukan.. Tersentak.. Terhenyak.. #supershortstory

(Part 23): Mataku terpejam tuk beberapa waktu. Saat akhirnya kubuka mataku, terlihat samar sebuah mobil berhenti diseberang #supershortstory

(Part 24): Jalanan sepi.. Tak terlihat ada kendaraan lain yang melaju dibawah derasnya hujan malam ini.. Aku terpaku.. #supershortstory

(Part 25): Mobil diseberang masih tak bergerak. Namun suara mesinnya masih terdengar. Beberapa orang terlihat menghampiri.. #supershortstory

(Part 26): Ada apa? Kulangkahkan kakiku mendekat.. Seorang laki-laki terlihat sibuk dengan telepon genggamnya.. #supershortstory

(Part 27): "Ada apa, Pak?" tanyaku.. Laki-laki itu tak menghiraukanku.. Kuberjalan semakin mendekat.. #supershortstory

(Part 28): Aku menghentikan langkahku tepat didepan mobil itu. Dua orang lelaki terlihat menggotong seseorang.. Perempuan.. #supershortstory

(Part 29): Wajahnya berlumur darah.. Perempuan itu.. #supershortstory

(Part 30): "Ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanyaku sekali lagi.. Namun, sekali lagi, tak ada yang menjawab pertanyaanku.. #supershortstory

(Part 31): Aku pun memilih untuk melanjutkan perjalananku.. Dengan mataku yang terkadang masih berkunang-kunang.. #supershortstory

(Part 31): Beberapa saat kemudian sebuah mobil ambulans datang.. Mungkin mereka memang tidak memerlukan bantuanku.. #supershortstory

(Part 33): Akhirnya aku pun sampai dirumahnya.. Dia.. Hujan masih mengguyur bumi.. Sepertinya acara belum usai.. #supershortstory

(Part 34): Kuberanikan diri melangkahkan kakiku.. Masuk.. Ruangan itu terang sekali.. Memaksaku memicingkan mata.. #supershortstory

(Part 35): Sangat mudah mencarinya dikeramaian seperti ini. Seperti biasa. Dia sedang berbincang, bercanda, dengan mereka.. #supershortstory

(Part 36): Mereka.. Yang menggilainya.. Dia.. Dan akupun hanya berdiri memandangnya dari kejauhan.. Di sudut ruang itu.. #supershortstory

(Part 37): Dia.. Tom.. Yang telah membuatku memberanikan diri sampai disini.. Inilah saatnya.. Saat yang selalu kunanti.. #supershortstory

(Part 38): Beberapa tamu undangan pun berpamitan.. Aku pun semakin berdebar.. Kuberjalan pelan mendekatinya.. #supershortstory

(Part 39): "Tom," panggilku,saat dia sedang mengambil minuman.Dia membalikkan badan.Namun sepertinya dia tak mau menatapku. #supershortstory

(Part 40): "Aku cuma mau ngasi...," belum selesai kumengucapkannya, seseorang memanggil namanya keras-keras. "Tom.. Tom.." #supershortstory

(Part 41): "Mike?" orang itu adalah Mike, teman kecilku, teman dekatnya.. Dia.. "Tom.. Lu harus denger.. Sarah.. Sarah.." #supershortstory

(Part 42): Muka Mike terlihat pucat. Dia menyebut nama Sarah. Sarah? Namaku? Dengan terbata Mike berucap,"Sarah meninggal." #supershortstory

(Part 43): Meninggal? Aku? "Sarah kecelakaan.. Tadi.. Mobilnya ...," Mike tak sanggup lagi melanjutkan.. Tom terpaku.. #supershortstory

(Part 44): "Tom, dengarkan aku.. Dia salah.. Aku, Sarah.. Masih disini..," aku berusaha menenangkannya.. Tapi sia-sia.. #supershortstory

(Part 45): "Tom, ini.. Kutemukan disakunya.." Mike menyodorkan sebuah bungkusan kecil.. Bungkusan itu? #supershortstory

(Part 46): Tom membuka bungkusan kecil itu.. Sebatang cokelat.. Ya.. Sebatang cokelat, dengan sebuah kartu kecil.. #supershortstory

(Part 47): Tom memegang kartu itu.. Kedua matanya berkaca-kaca.. "Tom.. I love you.. Sarah.." #supershortstory

(Part 48): Tom membaca tulisan di kartu itu.. Pelan.. Dipejamkan matanya.. Ya.. Kartu itu.. Ya.. Tulisan itu. Dariku. Aku.. #supershortstory

(Part 49): Jadi.. Perempuan berlumur darah itu aku? Aku? Tidak.. Tidaaak.. Kurasakan tubuhku melayang.. Tinggi.. #supershortstory

(Part 50): Tinggi.. Melayang.. (The End) #supershortstory

0 comments:

Post a Comment

What do you think about the story?

Friday, April 5, 2013

Little White December





(Part 1): Malam Natal.. Sepi.. Bukan.. Bukan suasana malam ini yang terasa sepi.. Tapi hatiku..

(Part 2): Jam 19:20.. Dua puluh menit yang lalu perayaan Natal tahun ini semestinya sudah dimulai, di rumahnya.. Ya.. Dia.. Di rumahnya..

(Part 3): Sudah dimulai.. Tapi aku masih disini.. Sepi.. Sendiri.. Didalam kamar.. Entah mengapa aku merasa enggan merayakan.. Maafkan aku..

(Part 4): Aku terduduk di kursi belajarku.. Memandang bungkusan kecil di atas meja.. Kado Natal.. Kecil.. #supershortstory

(Part 5): Seharusnya kado ini untuk dia.. Ya.. Dia yg disana.. Tapi ku tak sanggup.. Tak sanggup memberikannya malam ini.. #supershortstory

(Part 6): Dia terlalu indah untukku.. Ketua kelas.. Kapten tim basket.. Pemenang 'speech contest'.. Terkenal.. Dikenal.. #supershortstory

(Part 7): Ya.. Dikenal oleh mereka.. Teman-temanku.. Teman-teman perempuan.. Yang selalu tergila-gila.. Karena wajahnya.. #supershortstory

(Part 8): Sedangkan aku? Aku? Mungkin tak akan pernah terlintas olehnya.. Dia.. Untuk melihatku.. Bahkan menyapa.. Ku.. #supershortstory

(Part 9): Aku hanyalah pecinta buku.. Yang akan selalu duduk di ujung belakang.. Ruang 224.. Kelasku.. #supershortstory

(Part 10): Untuk membaca.. Untuk menutup wajahku dengan hitamnya rambutku.. Untuk menarik diriku dari keramaian.. #supershortstory

(Part 11): Ya.. Aku.. Dia.. Sungguh berbeda.. Tapi.. Tapi rasa itu sungguh menyesakkan.. Sekali lagi ku tak sanggup.. #supershortstory

(Part 12): Aku tersentak.. Jam dinding tua dibelakangku berdentang membuyarkan lamunan.. 20:00. Aku harus lakukan sesuatu.. #supershortstory

(Part 13): Aku harus berani.. Harus.. Kuambil bungkusan kecil itu.. Perayaan Natal pasti belum selesai.. Aku harus kesana.. #supershortstory

(Part 14): Ternyata diluar hujan deras.. Ya.. Deras.. Dan gelap.. Pekat.. Tidak.. Aku tidak akan urungkan niat.. #supershortstory

(Part 15): Kumelaju dengan mobil orangtuaku.. Sendiri.. Menembus gelapnya malam ini.. Menghempas air yg terlempar ke bumi.. #supershortstory

(Part 16): Aku meraba saku bajuku.. Masih disana.. Bungkusan kecil itu.. Untuknya.. Dia.. #supershortstory

(Part 17): Aku memang tak yakin dia akan menerimanya.. Tapi aku tak tahu sampai kapan lagi aku harus menunggu.. #supershortstory

(Part 18): Terbayang wajahnya yang rupawan. Terbayang dia dengan yang lain. Terbayang dia menolakku. Berpaling muka dariku. #supershortstory

(Part 19): Terbayang. Terbayang. Tiba-tiba mataku berkunang-kunang. Buram.. Titik-titik air yang tersorot cahaya memendar.. #supershortstory

(Part 20): Haruskah kuberhenti? Tidak.. Aku tak boleh lengah.. Kutepuk-tepuk pelipisku agar penglihatanku kembali.. #supershortstory

(Part 21): Mataku pun terbuka.. Kembali melihat cahaya dikejauhan.. Namun cahaya itu terlalu menyilaukan.. #supershortstory

(Part 22): Aku membanting stir kekiri.. Ya.. Cahaya itu terlalu menyilaukan.. Tersentak.. Terhenyak.. #supershortstory

(Part 23): Mataku terpejam tuk beberapa waktu. Saat akhirnya kubuka mataku, terlihat samar sebuah mobil berhenti diseberang #supershortstory

(Part 24): Jalanan sepi.. Tak terlihat ada kendaraan lain yang melaju dibawah derasnya hujan malam ini.. Aku terpaku.. #supershortstory

(Part 25): Mobil diseberang masih tak bergerak. Namun suara mesinnya masih terdengar. Beberapa orang terlihat menghampiri.. #supershortstory

(Part 26): Ada apa? Kulangkahkan kakiku mendekat.. Seorang laki-laki terlihat sibuk dengan telepon genggamnya.. #supershortstory

(Part 27): "Ada apa, Pak?" tanyaku.. Laki-laki itu tak menghiraukanku.. Kuberjalan semakin mendekat.. #supershortstory

(Part 28): Aku menghentikan langkahku tepat didepan mobil itu. Dua orang lelaki terlihat menggotong seseorang.. Perempuan.. #supershortstory

(Part 29): Wajahnya berlumur darah.. Perempuan itu.. #supershortstory

(Part 30): "Ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanyaku sekali lagi.. Namun, sekali lagi, tak ada yang menjawab pertanyaanku.. #supershortstory

(Part 31): Aku pun memilih untuk melanjutkan perjalananku.. Dengan mataku yang terkadang masih berkunang-kunang.. #supershortstory

(Part 31): Beberapa saat kemudian sebuah mobil ambulans datang.. Mungkin mereka memang tidak memerlukan bantuanku.. #supershortstory

(Part 33): Akhirnya aku pun sampai dirumahnya.. Dia.. Hujan masih mengguyur bumi.. Sepertinya acara belum usai.. #supershortstory

(Part 34): Kuberanikan diri melangkahkan kakiku.. Masuk.. Ruangan itu terang sekali.. Memaksaku memicingkan mata.. #supershortstory

(Part 35): Sangat mudah mencarinya dikeramaian seperti ini. Seperti biasa. Dia sedang berbincang, bercanda, dengan mereka.. #supershortstory

(Part 36): Mereka.. Yang menggilainya.. Dia.. Dan akupun hanya berdiri memandangnya dari kejauhan.. Di sudut ruang itu.. #supershortstory

(Part 37): Dia.. Tom.. Yang telah membuatku memberanikan diri sampai disini.. Inilah saatnya.. Saat yang selalu kunanti.. #supershortstory

(Part 38): Beberapa tamu undangan pun berpamitan.. Aku pun semakin berdebar.. Kuberjalan pelan mendekatinya.. #supershortstory

(Part 39): "Tom," panggilku,saat dia sedang mengambil minuman.Dia membalikkan badan.Namun sepertinya dia tak mau menatapku. #supershortstory

(Part 40): "Aku cuma mau ngasi...," belum selesai kumengucapkannya, seseorang memanggil namanya keras-keras. "Tom.. Tom.." #supershortstory

(Part 41): "Mike?" orang itu adalah Mike, teman kecilku, teman dekatnya.. Dia.. "Tom.. Lu harus denger.. Sarah.. Sarah.." #supershortstory

(Part 42): Muka Mike terlihat pucat. Dia menyebut nama Sarah. Sarah? Namaku? Dengan terbata Mike berucap,"Sarah meninggal." #supershortstory

(Part 43): Meninggal? Aku? "Sarah kecelakaan.. Tadi.. Mobilnya ...," Mike tak sanggup lagi melanjutkan.. Tom terpaku.. #supershortstory

(Part 44): "Tom, dengarkan aku.. Dia salah.. Aku, Sarah.. Masih disini..," aku berusaha menenangkannya.. Tapi sia-sia.. #supershortstory

(Part 45): "Tom, ini.. Kutemukan disakunya.." Mike menyodorkan sebuah bungkusan kecil.. Bungkusan itu? #supershortstory

(Part 46): Tom membuka bungkusan kecil itu.. Sebatang cokelat.. Ya.. Sebatang cokelat, dengan sebuah kartu kecil.. #supershortstory

(Part 47): Tom memegang kartu itu.. Kedua matanya berkaca-kaca.. "Tom.. I love you.. Sarah.." #supershortstory

(Part 48): Tom membaca tulisan di kartu itu.. Pelan.. Dipejamkan matanya.. Ya.. Kartu itu.. Ya.. Tulisan itu. Dariku. Aku.. #supershortstory

(Part 49): Jadi.. Perempuan berlumur darah itu aku? Aku? Tidak.. Tidaaak.. Kurasakan tubuhku melayang.. Tinggi.. #supershortstory

(Part 50): Tinggi.. Melayang.. (The End) #supershortstory

No comments:

Post a Comment

What do you think about the story?

 

My Word is Simple Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting